Hyunra Hope [1/?]

Hyunra Hope

Author : Jungmi

Cast : Kyungsoo

Jungmi

Hyunra

HAAAI.. AKU KEMBALI DENGAN CERITA HYUNRA HOPE.

SEMOGA KALIAN SUKA, NO PLAGIAT..

Jungmi POV

16.11.20__

Hari ini adalah hari yang mungkin ditunggu-tunggu setiap pasangan kekasih. Tetapi tidak denganku dan Kyungsoo. Do Kyungsoo? Ya, Kyungsoo.. seorang CEO muda dan sukses di Korea. Kyungsoo yang sudah aku kenal selama dua tahun namun hanya bertemu beberapa kali, hari ini akan mengikat janji suci denganku.

Kulihat lagi bayanganku dicermin, gaun putih panjang dengan potongan yang simpel nampak sangat pas dikenakan olehku. Hanya saja, aku terkadang merasa ini bukan hal yang baik. Aku tidak seharusnya disini, saat ini.. mengenakan gaun ini. Seharusnya Hyunra yang ada disini. Memakai gaun pengantinnya dan tersenyum bahagia bersama Kyungsoo.

 

Flashback on

4 months ago

“Jungmi-ah~ ironaaaa~” aku dengar ketukan pintu dari luar kamarku. “kamu ada pemotretan jam 7 pagi, ini sudah jam 4! Kamu harus bersiap.” Kulihat jam di dinding kamarku dan menarik selimut hingga menutupi kepalaku.

“Ini masih jam 3.30 eomma~ 5 menit lagi~” ingin ku tutup lagi mataku saat ku dengar ketukan pintu lagi. Aish.. aku baru saja pulang jam 12 malam dan aku harus bekerja lagi. Aku ingin istirahat. Sudah lima bulan ini aku bekerja siang malam tanpa henti. Manajemenku belum mau memberiku libur hingga akhir bulan Agustus dan ini sudah akhir Agustus.. dan aku masih mempunyai banyak jadwal yang harus aku lakukan.

“Tapi managermu tadi menelfon dan memberitahu kalau Hyunra masuk rumah sakit lagi.” kubuka mataku lebar-lebar saat mendengar nama Hyunra disebut. Hyunra masuk rumah sakit lagi? tapi dia baru saja keluar dari rumah sakit beberapa minggu yang lalu.

Kulangkahkan kakiku ke kamar mandi, menyiapkan diri secepat yang aku bisa untuk pergi ke rumah sakit. Kulihat eomma sudah ada di ruang makan saat aku turun dari lantai dua. “eomma sudah menyuruh Mr. Kim untuk menyiapkan mobil, kamu akan diantar hingga rumah sakit. Setelah itu kamu akan dijemput managermu di rumah sakit jam 6.” Aku hanya menganggukkan kepala patuh. Aku segera keluar dari mansion milik keluargaku dan bergegas ke rumah sakit.

 

*Rumah Sakit*

Sesampainya di rumah sakit, aku langsung menuju ke ruang 2051 tempat Hyunra dirawat. Ku buka perlahan pintu kamarnya dan dapat ku lihat sosok Hyunra tertidur diatas tempat tidur rumah sakit dengan pulas dan seorang pria yang sedang menggenggam tangan Hyunra. Dapat ku pastikan bahwa pria itu adalah Kyungsoo, terlihat dari pakaiannya. Dia masih menggunakan setelan kemeja kerja, jas yang disampirkan di sofa menandakan dia sudah berada disini sejak tadi. Do Kyungsoo, CEO DO Corp yang sangat terkenal. Tunangan Hyunra dan tiga bulan ke depan mereka akan menikah. Memang belum dipastikan kapan mereka akan melangsungkan pernikahan, namun Hyunra memberi tahuku untuk mengurangikan jadwal pada bulan September, Oktober, dan November. Dan saat aku meminta ijin pada managemenku, manajemenku mengijinkan aku mengurangi jadwal pada bulan-bulan itu.

Ku langkahkan kakiku perlahan masuk ke dalam ruangan dan meletakkan sekeranjang buah apel kesukaan Hyunra. Hyunra tampak sangat damai saat tertidur. Kyungsoo juga nampak damai namun ada raut lelah diwajahnya. Karena aku masih merasa lelah, aku bersandar di dekat kaca yang menyediakan pemandangan taman rumah sakit yang nampak tidak terlalu terang dengan beberapa lampu taman dan lampu jalan yang meneranginya.

“Eung.” Hyunra menggeliat, membuatku mengalihkan pandanganku yang sebelumnya menatap ke arah taman rumah sakit. Hyunra membuka matanya perlahan, “Oh! Jungmi~!”

“Sst…” ku tunjuk Kyungsoo yang menggeliat namun masih tetap tertidur. Hyunra hanya tersenyum. Aku dekati tempat tidurnya, “bagaimana tidurmu?” aku berbisik sambil mengelus rambut panjang Hyunra.

“Tidurku nyenyak. Dan karena ada Kyungsoo oppa bersamaku, aku jadi cepat terlelap karena dia selalu menyuruhku memejamkan mata.” Aku hanya terkikik pelan karena tidak ingin membangunkan Kyungsoo. “eonni kenapa pagi sekali datang kemari?”

“Aku ada pemotretan pagi ini. Aku baru tahu kabarmu tadi pagi dan aku langsung datang kemari.” Aku tersenyum dan kembali ke posisiku tadi, duduk disebelah jendela hanya sekarang menghadap Hyunra.

“Kalau eonni sibuk, lebih baik eonni istirahat saja. Tak perlu menjengukku. Aku tahu eonni sibuk dan aku akan memakluminya.” Aku kembali tersenyum mendengar perkataan gadis yang terpaut satu tahun denganku ini.

“Aku tidak akan menghasilkan pose yang bagus bila aku mengkhawatirkanmu sweetie.” Kami berdua tertawa pelan dan terdiam sejenak menyadari pergerakan Kyungsoo. Dia membuka matanya dan langsung membelalakkan matanya saat tahu Hyunra sudah terduduk menyandar didepannya. Dan dia lebih terbelalak lagi saat melihatku. Aku tersenyum dan membungkukkan sedikit tubuhku, memberi salam. “ Annyeonghaseyo.”

“O-oh.. annyeonghaseyo.” Ku tatap Kyungsoo yang sekarang melihat ke arah Hyunra.

Ini kali pertama aku bertemu secara langsung dengan Kyungsoo, karena sebelumnya aku dan dia selalu gagal bertemu. Entah aku yang sibuk atau dia yang sibuk. Namun aku pernah beberapa kali berbincang dengannya melalui skype dan telefon saat aku sedang berada di Prancis untuk pemotretan, tentu saja ada Hyunra disampingku saat itu karena aku dengan Hyunra adalah sahabat sekaligus partner kerjaku. 1 tahun yang lalu aku ada proyek bersama hyura, aku menjadi model Hyunra karena Hyunra adalah fotografer sekaligus pelukis terkenal.

“Senang dapat bertemu denganmu Kyungsoo-ssi.” Kyungsoo tampak tersenyum menanggapi salam dariku.

“Senang juga bertemu denganmu Jungmi-ssi. Sudah sejak tadi?” Kyungsoo menatapku sekilas. Aku lihat wajahnya yang tampak lelah namun tetap tampan.

“Baru saja.” Aku, Hyunra dan Kyungsoo terus mengobrol hingga matahari terbit.

beeep beeep

“Ne oppa, wae? ne.. ne oppa. Aku akan segera turun.” Ku tatap lagi Kyungsoo dan Hyunra, “baby, aku sudah di jemput managerku dibawah. Aku akan datang lagi nanti malam. Kamu harus istirahat yang banyak, makan yang banyak juga. Jangan banyak menyusahkan Kyungsoo-ssi.” Kyungsoo tersenyum menanggapi perkataanku. Uugh, kenapa dia sangat tampan? Hush, Jungmi-ah, dia sudah menjadi milih Hyunra.

Ku ambil tas tanganku dan bergegas menuju pintu, “annyeong~”

“Annyeong eonni.” Kututup kembali pintu kamar Hyunra dan bergegas menuju mobilku.

 

Flashback off

Author POV

“Jungmi-ah, 40 menit lagi kamu akan turun.” Ucap Sora, salah satu sahabat Jungmi yang ada didekatnya.

“kenapa dengan raut wajahmu? Apa kamu gugup? Apa kamu kurang tidur? Butuh sesuatu? Kamu seharusnya tampak bahagia dengan pernikahan ini dan kamu harus santai.” Yumi yang baru saja masuk langsung mendekati Jungmi dan memborbardir dengan pertanyaan-pertanyaannya. Jungmi tersenyum kecil menanggapi perkataan Yumi.

“Aku hanya teringat Hyunra.” Jungmi menunduk, menahan tangisannya. Semua sahabat Jungmi yang ada diruang tunggu pengantin perempuan terdiam. Mereka semua mengetahui apa yang terjadi pada Hyunra dan mengapa Jungmi hari ini menikah dengan Kyungsoo.

Salah satu sahabat Jungmi -Hyuna- memeluk Jungmi dengan erat. Memberi semangat pada Jungmi. Sahabat yang lain mulai mendekati Jungmi dan mengelus punggungnya. Perlahan terdengar isakan tangis yang sangat pelan.

“Jungmi-ah~ jangan menangis. Kamu tak mau para wartawan dan tamu berfikir kamu tidak bahagia atas pernikahan ini kan? Aku tahu kamu tidak akan mengecewakan Hyunra yang sudah tenang disana.” Isak tangis Jungmi mulai mereda dan dia menatap sahabat yang paling dia sayangi setelah Hyunra, Yongmi. “Aigoo~ lihatlah bagaimana penampilanmu saat ini. Tsk, hasil make up dua jam kamu rusak dalam waktu kurang dari lima menit.” Jungmi sedikit tersenyum dengan omelan yongmi. Jungmi segera diseret yongmi duduk di kursi tunggu untuk pengantin perempuan. Yongmi mengeluarkan tissue, bedak, dan perlatan yang lainnya, memperbaiki make up Jungmi.

 

Di lain sisi, Kyungsoo dengan sahabatnya sedang berbincang didalam ruangan setelah selesai menyalami tamu yang datang. Acara akan segera dimulai dan dia sedang menenangkan hatinya agar tetap pada pikirannya semula. Memenuhi keinginan terakhir Hyunra sebelum ia meninggal.

“Hey Kyungsoo. Kamu terlihat luar biasa hari ini. Apalagi tanpa kacamata baca yang biasa kamu pakai kemana saja saat sedang bekerja.” Chanyeol, salah satu teman Kyungsoo menepuk punggungnya dan tersenyum lebar yang hanya ditanggapi senyum kecil dari Kyungsoo.

“Ada apa denganmu? Bukankah ini seharusnya menjadi hari bahagiamu dan Jungmi?” Suho yang melihat raut wajah Kyungsoo yang tidak nampak begitu bahagia mendekati Kyungsoo.

“Kamu masih teringat Hyunra?” satu nama itu disebut dan ruangan itu yang sebelumnya lumayan ramai menjadi senyap. Baekhyun yang menyebutkan nama itu hanya menghela nafas. “Aku tahu kamu akan membutuhkan waktu yang lama untuk melupakan Hyunra, tapi kamu juga harus ingat bahwa hari akan terus berganti. Dan saat ini kamu sedang menunggu waktu dimana kamu akan mengikat janji suci dengan Jungmi yang akan menjadi istrimu. Kamu harusnya juga memikirkan bagaimana perasaan Jungmi saat ini.” Kris yang baru saja datang langsung duduk disebelah Kyungsoo, “aku baru saja dari ruang pengantin wanita untuk memberikan botol susu Haneul saat Jungmi selesai menangis.” Kyungsoo menatap ke arah kris dengan raut wajah yang susah untuk diartikan.

“Dia juga teringat dengan Hyunra?” Sehun bertanya dan hanya dijawab anggukan oleh Kris. Ruangan masih senyap hingga seseorang menyembulkan kepalanya ke dalam ruangan.

“Oppa.” Semua mata tertuju pada seorang gadis manis dengan gaun warna soft pink yang pas dengan badannya masuk ke dalam ruangan yang berisi laki-laki, “Jungmi eonni menyuruhku untuk memberikan ini padamu oppa.” Gadis yang diketahui bernama Hyunmi yang merupakan adik Hyunra memberikan dua buah surat kepada Kyungsoo.

 

Flashback on

3 month ago

“Eonni. Bagaimana dengan gaun yang ini?” Jungmi saat ini sedang menemani Hyunra memilih baju pengantinnya karena satu bulan lagi dia akan menikah dengan Kyungsoo. Tanggal pernikahan Hyunra dan Kyungsoo telah ditetapkan. 11 November. Dan untuk itu, Jungmi sudah mengurangi jadwalnya untuk menemani Hyunra menyiapkan pestanya. Jungmi menggelengkan kepalanya untuk kesekian kalinya. Ini sudah hampir 2 jam mereka ada didalam toko baju pengantin dan belum ada yang cocok untuk Hyunra menurut Jungmi. Hyunra mempout bibirnya untuk kesekian kalinya juga.

“Itu terlalu terbuka sayang.” Tirai tempat mengganti pakaian kembali ditutup. Karena Jungmi sudah mulai lelah, dia akhirnya memilihkan sendiri gaun pengantin untuk Hyunra. Dipilihnya sebuah gaun pengantin lengan panjang dengan aksen batu-batu warna putih disekitar pinggang. Pada bagian bawah gaun juga ada sedikit aksen batu-batu yang sangat cantik. “cobakan ini untuk Hyunra.” Seorang mengambil gaun yang dipilih Jungmi dan membawanya ke ruang ganti Hyunra.

Seseorang mengetuk pintu dan langsung masuk ke dalam ruangan. Duduk disebelah Jungmi dengan rasa sedikit canggung karena ini kali ketiga mereka bertemu secara langsung. Pertama dirumah sakit, kedua saat makan malam bersama keluarga Hyunra dan ketiga disini, “Apa Hyunra sudah selesai?”

“Belum, karena dari tadi aku belum menemukan sesuatu yang pas untuknya. Aku ingin dia nampak sangat cantik di hari dia menikah denganmu.” Jungmi tersenyum tulus sambil membuka katalog yang berisi gaun-gaun pengantin keluaran terbaru boutique ini yang tersimpan dilantai 3 dan 4. “ini bagus..” Jungmi berkata pelan, seperti berkata untuk diri sendiri. Kyungsoo sempat melirik sekilas pada gaun yang dilihat Jungmi, gaun pengantin lace putih panjang dengan cutting yang simple dan ditambah sleeves, tidak seperti yang dipilihkan Jungmi untuk Hyunra yang menggembung pada bagian bawah seperti putri-putri pada dongeng, gaun itu pas membungkus model difoto tersebut dengan anggunnya.

Tirai terbuka dan terlihat Hyunra nampak pas menggunakan gaun pilihan Jungmi. “Bagaimana menurutmu eonni?” Hyunra berbalik menghadap Jungmi dan terkejut ketika melihat Kyungsoo sudah ada disebelah Jungmi dan masih melihat ke arah katalog yang dipegang Jungmi, “oppa.. kamu sudah datang.” Kyungsoo melihat ke arah Hyunra dengan terkagum-kagum. Hyunra sangat cantik dengan gaun yang dipilihkan Jungmi.

“Bagus, ini sudah cocok untukmu. Dari sekian banyak gaun yang kamu coba, ini yang menurutku paling pas untukmu.” Jungmi mengacungkan dua jempotnya pada Hyunra.

“Gaun itu sangat cocok untukmu. Kamu terlihat sangat cantik.” Ucapan Kyungsoo membuat wajah Hyunra menampakkan semburat merah yang membuat Jungmi terkikik geli. Hyunra menutup tirainya kembali untuk berganti baju. Jungmi menutup katalog yang dia buka tadi, dia mengambil ponselnya karena merasa ada yang menelfonnya, “ne oppa. Aku akan pulang sekitar jam 2 siang. Anni.. aku akan ke apartemen saja. Aku ingin istirahat dulu. Baiklah. Bye. Eung~ nee~”

“Hyun oppa?” Jungmi mengangguk, Hyunra yang baru saja selesai berganti pakaian menjadi rok terusan berwarna peach dengan blazer putih yang membuat Hyunra menjadi nampak semakin manis. “karena ini masih jam 11 lebih, kita cari makan siang? Bagaimana? Oppa tidak sibuk kan?”

“Tidak untuk my lovely.” Hyunra terkekeh dan memeluk Kyungsoo, meletakkan tangannya dipinggang Kyungsoo. Mereka selalu nampak mesra dan serasi bersama, terkadang Jungmi merasa iri dengan Hyunra yang sudah memiliki pasangan dan akan segera menikah. Tapi dia juga tidak mau terlalu memaksakan diri untuk mencari pendamping hidup setelah apa yang terjadi padanya dulu.

 

Mereka bertiga berjalan menuju seberang jalan dimana ada sebuah restaurant Prancis yang menurut Jungmi yang sering makan disana mengatakan makanan di restauran itu mengingatkannya pada saat dia dan Hyunra berada di Prancis.

“Aku pesan yang seperti biasanya saja An. Kalian mau makan apa?” Jungmi sudah tidak perlu melihat daftar menu dan pelayan disini pun sudah hafal dengan pesanan Jungmi.

“Aku salmon dan salad.” Kyungsoo menyerahkan menu pada pelayan. “dan kopi.”

“Aku pesan salmon, daging sapi, dan salad juga.” Hyunra membalik menu dan matanya langsung bersinar, “Ice cream coklat 1 dan tiramisu 1.” Hyunra juga menyerahkan menu pada pelayan.

“Kamu harusnya mulai berdiet Hyunra sweetie. Kamu tinggal 1 bulan lagi menikah, bagaimana jika nanti dihari pernikahanmu gaun yang tadi kamu coba tidak muat?” Jungmi mulai mengomel pada Hyunra yang hanya dijawab dengan senyuman dan Kyungsoo yang melihat dua sahabat ini hanya dapat tertawa. “Kyungsoo-ssi.. seharusnya kamu memberi tahu dia. Bagaimana ji-” perkataan Jungmi terputus ketika dia melihat beberapa orang yang dia kenal, “Kris oppa~” pria tinggi dengan wajah layaknya pangeran menengok ke arah Jungmi.

“Oh? Jungmi? Kamu sudah pulang dari Jepang?” Jungmi langsung berlari ke pelukan kris yang membalas pelukannya, dilepasnya pelukan itu saat kris melihat seseorang “Dan- ooh?! Kyungsoo?” Hyunra dan Jungmi saling menatap ketika Kyungsoo dan kris saling berpelukan. “Kenapa kalian bisa bersama?”

“Ehm? Ingin duduk? Sepertinya kurang enak bila kamu berdiri disitu Kris oppa..” kris mengangguk dan duduk disebelah Jungmi. Mereka bercerita panjang hingga pesanan mereka datang. Jungmi ternyata memesan pesanan yang sama dengan Kyungsoo. Mereka terus mengobrol hingga tersisa Hyunra yang masih memakan ice creamnya.

Selesai makan, Hyunra nampak mencari sesuatu di dalam tasnya. “Sepertinya ponselku tertinggal di toko baju pengantin. Aku akan mengambilnya sendiri.. aku tahu kalian masih ingin mengobrol disini. Dan aku akan segera kembali.” Hyunra mencium sekilas pipi Kyungsoo dan juga pipi Jungmi.

“Tumben kamu mencium pipiku sweetie?” Jungmi tersenyum sambil mengelus pipinya.

“Hanya ingin..” Hyunra tertawa lalu berlalu. Kyungsoo dan Jungmi entah mengapa merasa cemas dengan tidak menemani Hyunra.

“Aku akan menyusul Hyunra.” Jungmi ingin beranjak dari tempat duduknya ketika sesuatu dentuman dan decitan yang cukup keras terdengar dari luar. Jungmi segera berlari disusul Kyungsoo dan Kris. Jungmi segera berlari ke arah depan truk karena melihat sekilas ada korban dan saat sampai dia sangat kaget dan langsung memeluk Hyunra yang menjadi korban tabrakan. Kyungsoo yang baru sampai langsung menggendong Hyunra ingin membawanya ke rumah sakit, namun tak lama suara sirine ambulance terdengar. Hyunra langsung dibawa ke rumah sakit. Jungmi ikut ambulance, Kyungsoo berada di mobil Kris karena ia takut bila Kyungsoo yang menyetir akan terjadi sesuatu lagi.

5 jam kemudian..

Seorang dokter keluar dari ruang operasi dan menghampiri orang tua Hyunra yang tadi dihubungi oleh Jungmi. “kondisi Hyunra saat ini masih dalam keadaan kritis, kita lihat dalam waktu dekat ini. Semoga akan ada kemajuan.” Eomma Hyunra memeluk Jungmi, begitu pula sebaliknya. Appa Hyunra memijat pelipisnya lagi, sedangkan Kyungsoo nampak tak berkutik sedikitpun. Wajah blank yang dia tampakkan menggambarkan betapa kagetnya dia melihat calon istrinya sedang berjuang melawan maut.

10 hari kemudian..

Suara tawa menghiasi kamar rawat salah satu pasien. Ya, Hyunra sudah sadar. Dia sudah dapat tersenyum walau tidak boleh banyak tertawa terlebih dahulu karena akan mempengaruhi luka yang ada diperutnya. Diruangan itu ada Kyungsoo, Jungmi, eomma Hyunra, eomma Jungmi, eomma Kyungsoo, dan yongmi yang menjemput Jungmi dari lokasi syutingnya. Dan baru mereka ketahui bahwa eomma Jungmi dan eomma Kyungsoo adalah teman lama. Hanya saja karena kesibukan masing-masing jarang bertemu.

3 hari kemudian..

Kondisi Hyunra tiba-tiba menurun drastis. Membuat Jungmi yang saat itu berada didekatnya merasa panik. Bukan karena apa-apa, tapi karena Kyungsoo saat ini tidak dapat pulang dengan cepat ke Korea karena sedang berada di China melakukan perjalanan bisnis. Kyungsoo juga sebenarnya tidak ingin pergi, namun karena kemarin kondisi Hyunra baik-baik saja, appa Kyungsoo menyuruh Kyungsoo untuk pergi.

“Kyungsoo-ssi~ aku mohon cepatlah sampai.” Jungmi berdoa dalam hati. Eomma Hyunra dan eomma Jungmi saling berpelukan, saling menenangkan. Appa Hyunra yang baru saja datang langsung memeluk istrinya yang saat ini sudah menangis terseduk-sedu.

Appa Kyungsoo dan eomma Kyungsoo datang setelahnya dengan tergesa. Mereka sudah dikenalkan dengan Hyunra sejak 2 tahun yang lalu, dan mereka sudah menganggap Hyunra sebagai pasangan yang cocok untuk Kyungsoo.

6 jam kemudian..

Kondisi Hyunra belum menunjukkan perkembangan yang baik. Dan saat ini Kyungsoo sudah ada dirumah sakit. Kyungsoo sedang menenangkan Jungmi. Saat Hyunra dirawat kali ini, Jungmi dan Kyungsoo menjadi lebih dekat karena sering bertemu. Mereka saling bergantian menjaga Hyunra saat Hyunra belum sadar setelah operasi. Dan setelah sadar pun, mereka terkadang masih sering bergantian menemani Hyunra. Bila ada orang tua Hyunra, biasanya Kyungsoo akan mengantar Jungmi pulang. Mereka saling menyemangati satu sama lain karena mereka tahu kondisi Hyunra yang sejak awal sangatlah lemah.

“Lebih baik kalian berdua pulang saja. Aku dan Hyunra eomma akan menjaga Hyunra disini. Bila ada kabar akan kami beri tahu.” Jungmi menggeleng lemah. Dia lebih suka berada didekat Hyunra saat ini. Dia tetap tidak akan beristirahat dengan tenang sementara kondisi Hyunra belum stabil. Dia sudah mendapat libur sejak 5 hari yang lalu. Dia mendapatkan libur selama 3 bulan karena dia baru saja mendapatkan penghargaan dan juga menjadi ambasador salah satu perusahaan elektronik yang ternyata milik Kyungsoo.

Seorang perawat keluar dari ruang rawat intensif, “pasien Hyunra sudah sadar, namun saat ini kondisinya sangat menurun. Dan dia ingin bertemu dengan appa, eomma, Kyungsoo dan Jungmi.” Mereka berempat segera masuk ke dalam ruangan dan melihat Hyunra tersenyum lemah menatap mereka satu per satu.

“Eomma, appa..” suara Hyunra sangat lirih hingga membuat orang disekitarknya ingin menangis, “maaf sudah menyusahkan kalian lagi. aku tidak tahu harus bagaimana berterima kasih pada kalian berdua karena sudah merawatku sejak aku lahir dan menyayangiku walau kalian tahu aku bukan anak kandung kalian.” Eomma Hyunra yang sejak tadi menangis, kali ini menangis semakin kencang. Appa Hyunra hanya mengangguk sambil mengelus punggung eomma Hyunra. “Kyungsoo.. my lovely.. Jungmi eonni.. terima kasih karena sudah ada didalam hidupku selama ini.”

“Ssst.. jangan bicara terlalu banyak dan jangan bicara seperti kita akan berpisah.” Kyungsoo menggenggam tangan kanan Hyunra dan Jungmi memegang tangan kiri Hyunra.

“Aku ada permintaan untuk kalian berdua.”

“Katakan, apapun akan aku lakukan lovely.” Jungmi juga mengangguk menanggapi perkataan Kyungsoo. Jungmi dan Kyungsoo kaget saat tangan mereka dipersatukan diatas perut Hyunra dengan kedua tangan Hyunra ada diatasnya.

“Berjanjilah bila aku tidak ada. Kalian akan bersama. Berjanjilah kalian akan memiliki anak-anak yang lucu dan akan bahagia bersama.” Jungmi sudah tidak dapat menahan tangisannya lagi. Kyungsoo pun sudah tidak dapat membendung air mata yang ia simpan sejak Hyunra masuk rumah sakit akhirnya menangis.

“Sweetie.. apa yang kamu katakan. Kamu menyerahkan kekasihmu begitu saja padaku? Shiro~! Aku tidak mau..”

“Eonni.. aku tahu kamu selama ini sedang mencari seseorang yang baik, seseorang yang dapat mengerti eonni. Dan oppa.. aku tahu oppa mencintaiku lebih dari apapun. Dan karena aku mencintai kalian berdua, aku ingin yang terbaik untuk kalian berdua juga. Aku ingin kalian bersama saat aku tak ad-.”

*tuuuuuuuuut*

“Hyunraa.. Hyunra.. HYUNRAA..”

“Sweetie..” Jungmi segera keluar dari kamar, memanggil perawat dan juga dokter.

 

 

“Maafkan kami, kami sudah melakukan yang terbaik.” Salah satu perawat menarik kain yang Hyunra kenakan hingga menutupi wajahnya. Tangisan pilu memenuhi ruangan itu. Jungmi dan eomma Hyunra pingsan karena tidak kuat menahan kesedihan.

 

*pemakaman*

“Jungmi..”

“Ne eomma?” eomma Hyunra menemui Jungmi yang masih mematung didepan makam Hyunra. Eomma Hyunra sudah seperti eommanya sendiri sehingga dia sudah terbiasa memanggil eomma Hyunra dengan eomma.

“Sebelum Hyunra meninggal, dia menitipkan ini untukmu.” Eomma Hyunra memberikan dua amplop pada Jungmi. “Ia ingin aku memberikan ini padamu bila terjadi sesuatu padanya.” Eomma Hyunra sudah mulai meneteskan air matanya lagi, Jungmi juga mulai meneteskan air matanya. Dia tidak menyangka akan kehilangan salah satu dongsaeng kesayangannya.

Dari kejauhan, nampak Kyungsoo dengan muka blanknya menatap ke arah Jungmi yang sedang menangis. Ia teringat permintaan terakhir Hyunra untuk menikah dengan Jungmi.

 

2 hari setelah pemakaman..

Jungmi sedang duduk termenung dipinggir kasurnya saat ia teringat tentang surat yang diberikan Hyunra. Surat berwarna pink dan biru. Dilihatnya surat dengan tulisan to my sister diatasnya. Dibukanya perlahan surat itu.

Dear my sister, my angel..

Eonni, annyeonghaseyo~ aku ingin mengucapkan banyak terima kasih untuk eonni yang sudah menjagaku, menyayangiku dan memberiku begitu banyak cinta selama beberapa tahun terakhir ini.

 

Saat eonni membaca surat ini, berarti aku sudah tidak ada di dunia kalian lagi.

 

Aku ingin meminta sesuatu padamu eonni..

 

Untuk eonni tersayang.. mungkin ini akan susah pada awalnya tapi tolong jaga my lovely Kyungsoo oppa. Aku sangat mencintainya dan aku yakin hanya eonni yang pantas mendampinginya. Dia sangat cocok untukmu eonni. Dia suka dengan seseorang dengan senyuman yang cantik, dan eonni sangat cantik saat tersenyum. hehe.. dia tidak akan suka aku mengatakan ini, tapi dia itu adalah salah satu fansmu eonni. Aku yakin dia akan mencintaimu seperti dia mencintaiku atau bahkan lebih.

 

Aku menitipkan Kyungsoo pada eonni bukan tanpa sebab. Eonni tahukan kalau aku sering sakit, dan selama aku mengenal eonni. Eonni adalah seseorang yang selalu ada disampingku, selalu menjagaku dan selalu menyayangiku walau eonni tahu kondisiku. Aku sudah menganggap eonni sebagai eonni kandungku sendiri. Itu sebabnya aku menitipkan Kyungsoo padamu, karena aku hanya percaya padamu. Eonni sangat memenuhi kriteria istri idaman Kyungsoo oppa dan hanya eonni yang dapat aku percaya menjaga dan menyayangi Kyungsoo oppa.

 

Aku tidak mau eonni dan oppa bersedih terus menerus karena kepergianku. Eonni dan oppa harus menatap ke depan. Ehm.. aku tidak tahu mau membicarakan apa lagi.. I love you eonni. Aku akan memperhatikanmu dan oppa dari alam lain. Jadi, jangan bertengkar.. aku harap eonnu dan oppa dapat saling menyayangi.

 

Salam sayang

 

Hyunra

Jungmi menangis tidak henti setelah membaca surat dari Hyunra. Dia sudah tidak keluar dari apartemennya semenjak pulang dari pemakaman Hyunra. Dia juga tidak tidur dan tidak makan, hanya sekali dia ke dapur untuk minum setengah gelas air.

Jungmi keluar dari kamarnya dengan keadaan yang berantakan karena bel yang berbunyi menandakan ada tamu. Dibukanya pintu apartemennya dan nampak yongmi yang awalnya tersenyum tipis menjadi bermuka sedih dan ada kai dibelakangnya.

“Oh my God.. Jungmi~ lihatlah kantung matamu.” Yongmi mengelus wajah Jungmi yang nampak kusam. “bagaimana bila wartawan melihat mukamu yang seperti ini? Ayo cepat masuk.” Yongmi dan kai masuk ke dalam apartemen Jungmi dan mendapati apartemen Jungmi yang berantakan.

“Kamu pasti tidak tidur, kamu juga sepertinya tidak makan.. mau makan sesuatu? Bubur? Ayam? Sup?” kai mengangkat tas kresek yang sepertinya berisi bubur untuk Jungmi. Saat mereka duduk, Jungmi mulai meneteskan air matanya lagi. yongmi yang melihatnya langsung memeluk Jungmi. Sedangkan kai hanya dapat mengelus puncak kepala Jungmi.

 

JAAAA.. JA JA JAA.. BERSAMBUNG DULUU EOO.. TAKUT PUASANYA BATAL. :p

11 thoughts on “Hyunra Hope [1/?]

  1. Jyaaah … pen nangis tapi karna lemas kagak bisa … syukur ajaa scene “M” nya belum ada … kalau udah ada, mampus aku puasa batal … :v

  2. Kesian Hyunra, aku kita di awal Hyunra punya sakit parah. Mewek gau thor, mane bacanya sambil dengerin lagu EXO – Promise T^T
    oh, iyaya ada adegan Mnya :v kikikiki ….. Aku bacanya malem loh *gaknanya gak sadar aja dari tadi baca bakalan ada adegan Mnya :3 nextnya thor. Keep writing. Fighting!!!

  3. Over all ceritanya bagus. Ga ngebingungin. Pemilihan katanya jga pas. Tpi Gimana selanjutnya? Gue ketagihan baca niih. Author harus tanggung jawab!! Pokoknya lanjutannya harus segera di post.. ceritanya ngegantung banget soalnya -,,-

  4. Huaaa 😭 sedih banget pas baca surat Hyunra,
    Ditunggu chap selanjutnya ☺
    Oh ya, aku reader baru disini, jadi salam kenal 😉

  5. Nyesek banget Thor..
    Aku suka ceritanya wlaupun alurnya kcepatn. Tp bgus juga sih jd ga trlalu brbelit2 gtu bacax, asal si reader nya ngerti hehe.

Leave a comment